Indonesia Financial Advisor Community
Pelajari - Pahami - Rencanakan I #semuamampusejahtera
Rahasia Pertama Cakap Kelola Keuangan Keluarga
Anthony Salim, RFP - Indonesia Financial Advisor Community
Hikmat pengelolaan keuangan keluarga adalah bijaksana kuno yang sudah sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Akan tetapi di era kemajuan teknologi digital saat ini, dengan perubahannya yang sangat cepat dan dinamis, kemampuan pengelolaan keuangan kita pun harus terus dikembangkan, agar kita dapat tetap bertanggung jawab dalam menata keuangan kita.
Apa saja prinsip dasar dalam kecakapan pengelolaan keuangan? Artikel kali ini akan menjelaskan prinsip pertama pengelolaan keuangan yang sudah teruji oleh waktu, yakni prinsip surplus arus kas.
Sahabat IFAC, untuk mengenal tahapan pengelolaan keuangan pribadi kita perlu memahami konsep piramida keuangan yang sesuai standar perencanaan keuangan internasional Certified Financial Planning (CFP). Dalam piramida keuangan tersebut, tingkat pertama pertama dimulai dengan penataan arus kas (cash flow) yang sederhananya berarti mengatur uang masuk dan keluar kita agar tiap bulannya mendapatkan surplus keuangan. Jadi rahasianya adalah pemasukan haruslah lebih besar dari pengeluaran, ini adalah inti prinsip surplus arus kas.
Dengan demikian kita akan selalu menghasilkan surplus untuk ditabung untuk mencapai berbagai tujuan keuangan kita, baik jangka pendek dan jangka panjang. Agar kita bisa mengatur keuangan kita menjadi surplus, kita perlu disiplin dan konsisten membuat catatan keuangan yang mendokumentasikan segala pemasukan dan pengeluaran kita secara historis.
Kita bisa mencatatnya secara manual di buku jurnal keuangan pribadi ataupun jika lebih nyaman menggunakan berbagai aplikasi yang dapat kita unduh ke smartphone kita. Jika sedikit ingin lebih kompleks kita bisa membuatnya di dalam tabel excel. Tujuan pencatatan ini agar kita mengetahui dengan jelas ke mana saja uang kita habiskan dan dari sana kita bisa memastikan apakah pengeluaran kita sudah efektif dan efisien, hemat serta bertanggung jawab.
Mengatur arus kas agar tetap surplus di kondisi ekonomi saat memang suatu tantangan yang besar. Khususnya bagi kita, kelas menengah yang tinggal dan bekerja di kota besar seperti Jakarta. Pajak barang-barang mewah yang akan dinaikan pemerintah menjadi 12% dan tingkat inflasi yang cenderung meningkat membuat daya beli menurun. Alhasil kita menjadi sulit untuk tetap memiliki surplus arus kas. Akan tetapi belajar mengelola keuangan kita adalah keterampilan hidup yang harus kita tekuni seumur hidup. Kita harus memiliki mental dan cara berpikir yang positif untuk bisa melewati segala tantangan kehidupan.
Keruwetan ini bisa kita urai dengan langkah kecil sederhana, yakni membuat catatan keuangan yang lengkap dan rinci. Setelah data lengkap kita bisa mengambil keputusan apakah dengan lebih hemat akhirnya kita bisa mendapatkan surplus atau kita perlu mengambil kerja tambahan untuk meningkatkan pemasukan. Ingat jangan menyerah, setiap tantangan akan menguatkan kita dan membuat kita harus terus meningkatkan kompetensi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik dan kuat. Sampai jumpa di artikel berikutnya!
#semuamampusejahtera
"Belajar Perencanaan Keuangan langsung mendapatkan Gelar Profesi Perencana Keuangan AWP dan QWP!
"Program Mentoring menjadi Perencana Keuangan Profesional Gratis dan dapatkan Beasiswa sampai CFP"
Indonesia Financial Advisor Community.
Copyright ©. All Rights Reserved.