Indonesia Financial Advisor Community

Pelajari - Pahami - Rencanakan I #semuamampusejahtera

Rahasia Kedua Cakap Mengelola Keuangan

Anthony Salim, RFP - Indonesia Financial Advisor Community

Sobat IFAC, setelah kita mampu membiasakan untuk memiliki arus kas yang positif atau surplus, artikel ini akan membahas rahasia kedua pengelolaan keuangan. Prinsip kedua pengelolaa keuangan adalah memiliki dana cadangan yang memadai. Nah sekarang bicara soal pembentukan Dana Darurat (emergency fund), aturan baiknya seperti apa sih? Ini tentunya bergantung pada kondisi, status, dan tahapan usia kita saat ini, misalnya apakah status kita saat ini lajang atau sudah berkeluarga. Kita akan mengambil suatu studi kasus untuk memudahkan pemahaman kita tentang prinsip dana cadangan yang memadai.


Ada seorang klien bernama Anto. Anto baru saja lulus kuliah dari jurusan Teknik Informatika perguruan tinggi swasta Jakarta dan saat ini bekerja sebagai junior staf di sebuah perusahaan IT swasta. Status Anto masih lajang berusia 23 tahun. Dia ingin belajar mengelola keuangan dengan bijak. Setelah dia bisa mengatur surplus arus kasnya, dia bertujuan membangun dana cadangannya. Kita asumsikan saja gaji bersih yang diterima Anto adalah Rp 4.000.000. Pengeluaran bulanan Anto adalah sebagai berikut:

  1. Transportasi Umum Rp 200.000
  2. Pemberian Sosial Rp 400.000
  3. Makan Minum+Belanja      Rp 900.000
  4. Sewa Kos                            Rp 550.000
  5. Listrik dan air                      Rp 150.000
  6. Paket Data                         Rp  100.000
  7. Pengembangan Diri          Rp 300.000
  8. Keinginan                          Rp  200.000

Total Pengeluaran                  Rp 2.800.000

Surplus                                          Rp 1.200.000

Dari pengeluaran bulanan tersebut, dana darurat yang perlu ditabung Anton adalah 3 x Rp 2.800.000 = Rp 8.200.000. Tentu saja hal ini akan dinamis, sebab perubahan konteks hidup kita juga dapat meningkatkan kebutuhan dana cadangan misalnya kalau Anton memutuskan untuk menikah dan berkeluarga. Sebagai catatan, mampu menyisihkan 30% dari penghasilan memang sangat ideal, tetapi sebagai langkah awal,  kita bisa mulai menyisihkan dana tabungan sesuai kemampuan kita setidaknya 10% dari penghasilan kita dan terus ditingkatkan dari waktu ke waktu. Kemampuan menabung kita secara konsisten sangat penting untuk mewujudkan tujuan-tujuan keuangan kita dalam jangka pendek dan panjang.

Selanjutnya, jika kita menggunakan asumsi 30%, kita dapat membaginya ke dalam 2 alokasi, yakni dana darurat biasa yang dalam kasus Anton diperlukan Rp 8.200.000, dana darurat ini dibangun dari 2/3 surplus penghasilan Anton, yaitu Rp 800.000 sehingga akan terkumpul dalam waktu 11 bulan (8.200.000/800.000). Jika dana darurat biasa terpakai untuk situasi tertentu harus segera diisi kembali hingga ke angka target minimal.

Alokasi yang kedua adalah untuk dana darurat luar biasa untuk mengantisipasi resiko kehidupan yang membawa dampak keuangan cukup besar seperti kecelakaan, sakit kritis, dan bahkan tutup usia. Dana darurat luar biasa ini digunakan untuk menutup kebutuhan keuangan yang timbul sebagai akibat kita tidak mampu bekerja dalam durasi panjang dalam rangka pemulihan dari kecelakaan atau sakit kritis (menurut penelitian berkisar 1-5 tahun). Dana darurat luar biasa juga dapat digunakan untuk melindungi anggota keluarga yang bergantung pada pendapatan kita sehingga dapat mengurangi dampak kesulitan keuangan mereka.   

Untuk membangun dana darurat ini kita dapat menggunakan instrumen asuransi yang pembayarannya preminya maksimal sebesar 1/3 surplus penghasilan, untuk kasus Anton di atas, yaitu maksimal Rp 400.000. Denganjumlah ini Anton akan mendapatkan uang pertanggungan yang ideal, yaitu Rp 240.000.000 (asumsi umur Anton 23 tahun dan pengeluaran tahunan Rp 48.000.000). Membangun dana darurat adalah prioritas pertama dari tujuan keungan kita, ini harus diprioritaskan dari segala pengeluaran lainnya. Dengan adanya darurat kita bisa mengantisipasi pengeluaran tak terduga di masa depan. Sampai jumpa di artikel selanjutnya, Salam Sejahtera!


#semuamampusejahtera

Penasehat Keuangan

Berpengalaman di bidang keuangaan lebih dari 20 tahun, siap membantu generasi muda Indonesia menata keuangannya secara bijak dan bertanggung jawab.

"Belajar Perencanaan Keuangan langsung mendapatkan Gelar Profesi Perencana Keuangan AWP dan QWP!

Pelajari Kelas dan Daftar di sini >

"Program Mentoring menjadi Perencana Keuangan Profesional Gratis dan dapatkan Beasiswa sampai CFP"

Pelajari dan daftar di sini >

Indonesia Financial Advisor Community.

Copyright ©. All Rights Reserved.