Oleh : Idho Meilano, S.E., AWP, QWP, AEPP
Rumah menjadi kebutuhan bagi setiap orang, telebih bagi pasangan muda. Mereka mesti menyiapkan rumah sebagai tempat tinggal bersama karena sangat tidak mungkin sebagai pasangan mereka harus terus menerus hidup di “Komplek Orang Tua Indah” atau “Komplek Mertua Lestari”. Tinggal dirumah sendiri dengan hasil kerja keras sendiri pastinya akan berbeda rasanya apabila kita mengontrak ataupun pinjam rumah miliki keluarga. Selain itu rumah juga akan menjadi salah satu aset masa depan anda karena rumah bisa menjadi objek investasi.
Rumah yang ideal dengan harga terjangkau sangat sulit ditemui, apalagi dengan lokasi yang strategis. Lokasi strategis dekat dengan fasilitas umum di tengah kota harganya pun relatif sangat mahal dan tentunya harganya akan terus naik. Namun apabila anda diam saja tanpa memiliki perencanaan keuangan dan terus menunggu untuk memilih lokasi strategis dengan harga terjangkau, mungkin saja anda tidak akan memiliki rumah selamanya karena harganya akan naik berkali-kali lipat.
Maka itu diperlukan perencanaan keuangan dalam mempersiapkan tujuan keuangan anda. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan apabila anda ingin membeli rumah diantaranya menyiapkan uang muka atau DP (Down Payment), biaya-biaya tambahan dalam pembelian rumah, dan tentunya besaran cicilan rumah tiap bulannya, jangan sampai uang muka yang rendah mengakibatkan besaran cicilan bulanan yang memberatkan anda untuk kehidupan sehari-hari. Ataupun sebaliknya apabila menunggu uang muka yang besar maka anda juga harus memperhatikan persentase kenaikan rumah setiap tahunnya. Sehingga anda dapat memiliki rumah pada waktu yang tepat.
Sekarang ini banyak bank yang menawarkan cicilan kredit pemilikan rumah atau biasa disebut KPR. Namun anda tidak bisa langsung mengajukan permohonan kredit begitu saja karena syaratnya adalah melihat pemasukan atau penghasilan anda tiap bulannya. Apabila kemampuan pendapatan anda belum mencukupi maka jangan memaksakan, karena nantinya akan memberatkan anda untuk membayarnya dan apabila anda tidak mampu melunasinya maka ada kemungkinan terjadi penyitaan. Tentunya hal ini tidak diinginkan oleh anda.
Memahami bahwa harga rumah akan semakin naik tiap tahunnya. Menunda membeli rumah bisa berdampak pada rencana anda. Menabung uang muka dan mengambil pinjaman bisa jadi pilihan anda apabila anda ingin segera memiliki rumah.
Baca Juga : Seni mengelola keuangan untuk Millenial , Yuk cari tau alasannya!
Siapkan Uang Muka
Persentase yang bisa mesti dipersiapkan minimal 30% untuk uang muka rumah. Dana ini bisa anda dapatkan dengan menyisihkan sebagian pendapatan anda dan ditabung sesuai dengan keinginan persentase investasi.
Selain itu anda juga harus memperhatikan berapa lamanya anda akan menabung dan dalam bentuk apa anda menabung. Disini anda bisa menabung dalam bentuk reksadana. Disarankan untuk tidak menabung terlalu lama karena harga rumah akan terus meningkat dibandingkan harga pada saat anda memulai menabung.
Siapkan Dana Tambahan
Dalam membeli rumah tidak hanya biaya uang muka namun pastinya ada biaya-biaya tambahan. Anda juga mesti menyiapkan dana untuk balik nama, biaya notaris, biaya KPR, PPN dan lainnya sebagainya yang besarnya kurang lebih 5%-10% dari harga rumah yang anda ingin beli.
Rencanakan dana tambahan tersebut didalam perencaaan keuangan anda sehingga anda mengetahui dan mendapatkan nilai berapa besaran dana tambahan yang mesti dipersiapkan secara keseluruhan
Pastikan Cicilan Anda
Cicilan menjadi tanggungan yang harus dibayarkan setiap bulannya. Pastikan anda memiliki komitmen untuk membayarnya dan tidak diharapkan untuk menunggak karena akan ada denda tentunya dan hal itu akan menjadi biaya tambahan anda lagi.
Periksa keuangan anda secara keseluruhan. Analisa telebih dahulu kemampuan bayar anda. Apakah anda memiliki cicilan dari utang lain atau tidak. Pastikan persentase utang anda tidak melebihi 35% dari keseluruhan penghasilan anda dan untuk utang cicilan KPR rumah ini tidak lebih dari 20% penghasilan anda. Dengan persentase 20% dari 35% nilai keseluruhan utang anda, anda akan lebih leluasa sehingga persentase utang anda secara keseluruhan tidak hanya untuk membayar biaya cicilan KPR rumah anda.
Cicilan rumah bisa jadi cicilan paling besar dalam persentase utang anda. Maka dari itu anda dituntut untuk bisa hidup sesuai skala prioritas dan tidak bertindak konsumtif apalagi membuat utang baru yang tidak sesuai dengan kebutuhan anda sehingga dapat merusak kesehatan keuangan anda.
Baca Juga : Hidup Aman dan Nyaman dengan Piramida Perencana Keuangan
#semuamampusejahtera