Indonesia Financial Advisor Community
Pelajari - Pahami - Rencanakan I #semuamampusejahtera
Rahasia Ketiga Cakap Mengelola Keuangan
Anthony Salim, RFP - Indonesia Financial Advisor Community
Sobat IFAC, Setelah kita mengetahui tujuan keuangan yang paling dasar adalah mengatur arus kas agar mampu menabung dana darurat atau cadangan, mari sekarang kita coba pikirkan bagaimana caranya kita dapat konsisten menabung setiap bulan. kita bisa melakukanny dengan mengembangkan gaya hidup sederhana, inilah rahasia ketiga pengelolaa keuangan. Beberapa saran berikut ini bisa kita coba untuk menghemat hemat pengeluaran kita.
Pertama, bangun mindset low living high thinking. Hidup sederhana adalah panggilan hidup manusia karena kebahagiaan tidak ditentukan dari gaya hidup kita yang mewah ataupun berlimpahnya materi tetapi dari kebermaknaan relasi dengan orang-orang yang kita cintai, kontribusi yang kita berikan pada lingkungan sekitar, dan pengembangan diri kita menjadi manusia yang baik. Pahami nilai aset yang benar-benar produktif seperti saham perusahaan yang baik, properti, dan benda seni berkualitas lainnnya. Bukan pada gaya hidup yang boros dan justru habis untuk barang-barang konsumtif. Ingat uang hanya alat tukar dan alat penyimpan kekayaan, bukan kekayaan itu sendiri. Jadikan uang sebagai alat untuk mencapai kebahagian sejati hidup kita. Dengan demikian, kembangkan kebiasaan gaya hidup minimalis (hidup sederhana) untuk mencapai kebermaknaan hidup yang maksimalis (penuh dan limpah).
Kedua, bedakan mana yang menjadi kebutuhan dan keinginanmu. Kebutuhan (needs) adalah produk-poduk yang kita memang perlukan untuk hidup aman dan sehat. Keinginan (wants) adalah produk-produk yang tanpanya kita tetap bisa hidup tapi bisa membuat hidup kita lebih nyaman. Kebutuhan bisa dicukupi dan sifatnya terbatas. Sedangkan untuk keinginan jika diikuti terus menerus cenderung tidak akan pernah puas dan tidak terbatas, maka diri kita sendiri harus bisa membatasinya, ini disebut pengendalian diri. Hidup dalam kota besar memang membuat kita seringkali terhimpit oleh tekanan sosial untuk terus mengejar tren-tren konsumsi terkini. Dengan kedewasaan dan pengendalian diri, biasakan diri kita untuk menilai dengan bijak serta berani berkata tidak untuk hal-hal konsumtif yang tidak sejalan dengan tujuan keuangan kita.
Ketiga, manfaat produk-produk keuangan yang dapat "memaksa" kita secara rutin menyisihkan dana untuk tujuan keuangan masa depan. Besarnya dana yang disisihkan secara otomatis ini bisa berkisar 5-10% dari penghasilan kita yang durasi waktunya juga bisa kita tentukan sesuai dengan tujuan keuangan kita. Seandainya kita berniat untuk menikah 3 tahun dari sekarang, kita dapat memanfaatkan tabungan berjangka 3 tahun yang secara otomatis mendebet rekening bank kita. Produk lainnya yang baik adalah produk asuransi dwiguna, yang mana selain kita mendapatkan manfaat proteksi, premi yang kita bayarkan pun akan dikumpulkan menjadi dana mapan untuk masa depan. Premi yang dibayarkan rutin tiap bulan akan langsung di debet dari rekening bank kita. Namun demikian, kita tetap harus paham dengan baik manfaat dan resiko dari produk keuangan yang akan kita ambil, untuk memastikan lebih lanjut kita dapat berdiskusi dengan penasehat keuangan kita.
Baca Juga : Rahasia Kedua Cakap Mengelola Keuangan Keluarga
Keempat, biasakan membuat anggaran dan catatan keuangan secara konsisten (budgeting). Anggaran adalah proyeksi pengeluaran kita di masa depan yang dapat kita gunakan sebagai pedoman sedangkan catatan keuangan yang telah dibahas pada artikel rahasia pertama cakap mengelola keuangan keluarga adalah dokumentasi historis seluruh transaksi keuangan kita pada suatu periode tertentu. Maka itu, anggaran dibuat untuk menjadi pedoman transaksi keuangan kita di masa depan. Keduanya menjadi panduan kita dalam mengelola arus kas kita, contohnya komitmen menyisihkan 10% dari penghasilan kita untuk tabungan. Tidak ada aturan baku untuk menentukan prosentase pos-pos anggaran kita, disesuaikan saja dengan kondisi dan status hidup kita saat ini. Akan tetapi aturan utama yang perlu dipegang adalah sisihkan terlebih dahulu besarnya dana untuk diri kita sendiri di masa depan, yakni tabungan, setelahnya pengeluaran kebutuhan rutin, dan terakhir pos anggaran untuk keinginan kita.
Akhir kata, kecakapan keuangan adalah ilmu hidup. Artinya tidak ada kata tuntas dan habis dalam menguasainya. Situasi hidup kita yang dinamis dan berubah membuat kita harus terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Akan tetapi, jika kita serius menjalankan ketiga prinsip di atas, niscaya kita semua mampu mencapai kesejahteraan sesuai dengan tujuan hidup kita masing-masing. Selamat terus belajar dan mencoba!
#semuamampusejahtera
"Belajar Perencanaan Keuangan langsung mendapatkan Gelar Profesi Perencana Keuangan AWP dan QWP!
"Program Mentoring menjadi Perencana Keuangan Profesional Gratis dan dapatkan Beasiswa sampai CFP"
Indonesia Financial Advisor Community.
Copyright ©. All Rights Reserved.